Artikel

Ramadhan Belum Selesai

Oleh: Akhmad Wahyudi, Lc/ Mudarris Ma'had Imam Malik Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Ramadhan tahun ini sudah kita lewati bersama dengan segala amalan-amalan wajb maupun sunnah yang telah kita tunaikan.

Ramadhan sejatinya adalah pesantren tahunan yang selalu menyambut diri kita. di dalamnya kita berlatih untuk menahan berbagai hawa nafsu , serta meningkatkan berbagai amal sholih sekaligus membiasakannya.

Tentu tujuan dari semua itu adalah agar kita lebih bertaqwa , sebagaimana maksud dari disyariatkannya puasa ramadhan itu sendiri.

Kalau kita renungkan, sebenarnya waktu 30 hari ini adalah sebuah masa karantina untuk mempersiapkan bekal yang cukup untuk 11 bulan setelahnya.

kita ‘dipaksa’ untuk terbiasa menjalankan beragam aktivitas tertentu secara kontinyu selama 30 hari ini.

selama itu kita sedang meng-charge atau mengisi batrei keimanan dan ketaqwaan kita secara maksimal sebagai booster untuk bulan- bulan selanjutnya hingga bertemu di ramadhan tahun depan.

jika kita sukses untuk berpuasa penuh di bulan ramadhan ini , harapannya tidak selesai sampai di situ , kita lanjutkan setelah ramadhan dengan puasa syawal , ayaamul bidh , senin – kamis atau bahkan puasa daud.

jika kita bisa mengkahatamkan al quran satu-dua kali atau bahkan lebih dalam ramadhan ini, harapannya tidak habis sampai di situ, kita lanjutkan kebiasaan itu di bulan-bulan berikutnya meski minimal hanya 1 kali khatam dalam sebulan.

jika kita rutin taraweh dan witir di ramadhan ini, harapannya tidak berhenti sampai di situ , kita lanjutkan dengan ibadah shalat malam yang lain meski minimal hanya witir.

jika kita bisa bangun sahur di setiap ramadhan, harapannya tidak cukup sampai di situ, kita lanjutkan terus bangun sebelum fajar di bulan-bulan lainnya , walaupun hanya 10 menit sebelum adzan subuh tiba, meski sekadar untuk shalat sunnah 2 rakaat. karena waktu sahur atau sebelum subuh itu adalah waktu yang mustajab dan penuh barokah.

jika kita mampu beri’tikaf selama 10 hari terakhir di ramadhan ini , dengan memutus hubungan dengan manusia untuk fokus memperbaiki hubungan kita dengan Allah , maka tidak selesai sampai di situ, kita lanjutkan dengan terus berusaha menautkan dan menfokuskan hati kita kepada Allah, meski raga kita tidak selalu berada di rumah-Nya.

Maka 1 bulan ini sebenarnya kita sedang membiasakan habit-habit yang baik, untuk dilanjutkan di bulan-bulan berikutnya.

Ringkasnya , inilah diantara berbagai habits spesial di bulan ramadhan yang perlu kita kontinyukan :

– Puasa
– Mengkatamkan Al Quran
– Shalat Malam
– Bangun sebelum subuh, dan
– I’tikaf

Maka ramadhan sejatinya belum selesai.
Ia adalah bekal awal untuk membentuk habits- habits ketaqwaan.

Semoga Allah swt mengembalikan kita kedalam kondisi fitri , menerima amal-amal shalih kita , dan mempertemukan kita dengan ramadhan tahun depan. Amin.

Allohu a’lam.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button