BeritaDinamika Pesyarikatan

Mengenang 1 Abad Majelis Tarjih, Kembali ke Pekajangan

Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekajangan kembali dipilih oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah sebagai tuan rumah pelaksanaan agenda musyawarah tertinggi Majelis Tarjih dan Tajdid. Tahun ini merupakan Musyawarah Nasional Majelis Tarjih dan Tajdid ke-32 yang akan dilangsungkan tanggal 13-15 Sya’ban 1445 H/ 23-25 Februari 2024 di Pekajangan, Pekalongan.

Pembukaan dilaksanakan di Aula FIKES UMPP yang dihadiri dan dibuka oleh ketua PP Muhammadiyah Prof. Dr. KH. Haedar Nasir, M.Si. yang mengingatkan bahwa Hubungan Pekajangan dengan Majelis Tarjih dan Tajdid menjadi semakin erat karena sejarah kelahiran Majelis Tarjih dan Tajdid yang tak bisa dilepaskan dari Pekajangan Pekalongan, dan salah satu tokoh yang menjadi ketua Majelis Tarjih pertama kali adalah KH. Mas Mansur.

Secara kelembagaan, Majelis Tarjih dan Tajdid atau mungkin Lajnah Tarjih memang belum cukup populer di kalangan umat Islam Indonesia. Bahkan mungkin kalah masyhur dari Bahtsul Masail-nya Nahdlatul Ulama. Muslim di Indonesia mungkin lebih familiar justru dengan beberapa yang menjadi produk keputusan Tarjih Muhammadiyah.

Majelis Tarjih adalah salah satu Majelis yang memiliki diskursus fatwa keagamaan Muhammadiyah saat kelahirannya di 1912 sampai satu dekade awal tidak banyak diketahui. Maklum, Kiai Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah memfokuskan gerakan awal Muhammadiyah ini di bidang pendidikan serta kesejahteraan umum.

Munas Tarjih ke-32 mengambil tema Meneguhkan Islam berkemajuan dalam Membangun Peradaban Semesta dengan mengangkat 3 masalah antara lain, pertama membahas Kalender Hijriyah Global Tunggal, kedua membahas Masalah Wakaf Kontemporer dan ketiga Membahas pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah. Semoga dapat memutuskan hasil yang membawa manfaat dan maslahah bagi warga Muhammadiyah khususnya dan ummat islam pada umumnya. ( Khairul Anwar, S.HI, M.Si.)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button