Pengajian Ahad Pagi Masjid Nurul Hidayah Martasinga Cilacap Sambut Safari Dakwah Majelis Tabligh
Hari Ahad 9 Rajab 1445 H yang bertepatan pada tanggal 21 Januari 2024, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Cilacap antusias menyambut Safari Dakwah yang diadakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Ada 10 mubaligh yang diutus yang kemudian terjadwal untuk melakukan kegiatan safari dakwah di berberapa tempat di Kabupaten Cilacap. Masing-masing di PCM Majenang, Karang Pucung, Cimanggu, Wanareja, Adipala, Binangun, Jeruklegi, Cilacap Utara, Cilacap Tengah, Cilacap Selatan, Gandrungmangu, Kawunganten, Bantarsari, Kroya, Cipari, Sidareja, Kedungreja, Maos, Kesugihan, dan Sampang.
Di antara salah satu cabang di Cilacap yang mendapat kesempatan menyambut kegiatan safari dakwah ini adalah PCM Cilacap Utara, dimana kegiatan dipusatkan di Masjid Nurul Hidayah Kelurahan Martasinga. Yang Hadir dalam kegiatan acara ini adalah pimpinan ranting dari unsur Muhammadiyah dan Aisyiyah beserta jama’ah warga sekitar yang semuanya antusias mengikuti pengajian Ahad Pagi yang dimulai pada pukul 07.00 sampai jam 08.00.
Sebagai pembicara dalam dalam Safari Dakwah di Masjid di Masjid Nurul Hidayah, adalah Ustadz Abdi Salimi, S.Pd.I yang merupakan mubaligh Muda Muhammadiyah dari Kabupaten Pemalang yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan Safaari Dakwah tersebut. Dalam tausiyahnya Ustadz Abdi Salimi, S.Pd.I menyampaikan pentingnya warga Muhammadiyah untuk membuka dan membaca Kembali Buku Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah yang merupakan seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah. Di dalam buku tersebut, Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai atau diteladani dan menjauhkan diri dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci dan dijauhi sesama. Beliau Ustadz Abdi Salimi, S.Pd.I dalam ceramahnya mengaitkan dengan penafsiran surat Al – Humazah tentang perbuatan akhlaq tercela yaitu suka mengumpat dan mencela yang harus di jauhi bagi warga Muhammadiyah.
Selama kurang lebih 1 jam tausiyah, jamaah sangat antusias menyimak dan sesi kemudian dilanjutkan dengan dialog atau diskusi dan ditutup dengan sarapan pagi bersama.