Dinamika Dakwah di Era Digital
Refleksi Rakerwil Majelis Tabligh PWM Jateng Ke-2

Oleh: Alvin Qodri Lazuardy, S.Ag, M.Pd (Korps Muballigh Muhammadiyah Kab. Tegal)
Pada tanggal 25-26 Desember 2023, Hotel Rawapening Bandungan, Kabupaten Semarang, menjadi tempat pilihan penting bagi Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah. Rakerwil ke-2 ini, yang dihadiri oleh berbagai tokoh dan perwakilan, menjadi momentum untuk merenung, merencanakan, dan menyelaraskan program kerja Majelis Tabligh PP Muhammadiyah hingga ke ranah lokal.
Dr. Ali Trigiyatno, M.Ag., Ketua Majelis Tabligh PWM Jateng, dengan penuh semangat membuka acara. Beliau menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap program kerja Majelis Tabligh PP Muhammadiyah di tingkat wilayah. Selaras dengan itu, Dr. Ali menegaskan bahwa program kerja Majelis Tabligh di tingkat wilayah juga harus menjadi pijakan bagi Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM). Kesejajaran ini diharapkan mampu memberikan sinergi yang kuat dalam menggerakkan misi dakwah dan keislaman di Jawa Tengah.
Pentingnya Dakwah di Dunia Maya menjadi salah satu fokus utama dalam pembahasan Rakerwil. Dr. KH Tafsir, M.Ag., Ketua PWM Jateng, secara resmi membuka acara dan memberikan arahan yang menggugah. Beliau menyampaikan bahwa dakwah harus melibatkan diri dalam dunia maya dengan pendekatan kultural. Ini adalah langkah strategis untuk memastikan pesan dakwah mampu meresap dan diterima oleh lapisan masyarakat yang lebih luas.
Acara yang diikuti oleh Pengurus Majelis Tabligh PWM Jateng dan perwakilan Majelis Tabligh PDM se-Jateng ini menjadi wadah penting untuk mendiskusikan tantangan dan peluang dakwah di era digital. Dalam sambutannya, Dr. KH. Tafsir menekankan bahwa pendekatan kultural dalam dakwah memiliki daya jangkau yang lebih efektif. Dakwah tidak hanya sekadar menyampaikan ajaran agama, tetapi juga harus mampu merangkul keberagaman dan menciptakan ruang dialog yang positif.
Wakil Ketua PWM Jateng yang membidangi Majelis Tabligh, Drs. KH Jumari, juga turut berbagi pandangan mengenai peran majelis ini dalam menyebarkan nilai-nilai Islam. Beliau menekankan pentingnya kerja sama dengan PDM setempat, mengingat PDM memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang realitas dan kebutuhan masyarakat di tingkat daerah.
PDM Kabupaten Semarang, sebagai salah satu pemangku kepentingan utama, turut ambil bagian dalam Rakerwil ini. Keberadaan PDM dalam forum ini menjadi simbol kerjasama antarlembaga, di mana sinergi antara Majelis Tabligh dan PDM menjadi kunci keberhasilan dakwah di tingkat lokal.
Selain itu, kehadiran perwakilan organisasi-organisasi Muhammadiyah lainnya menunjukkan kesatuan dalam bergerak menuju misi besar menyebarkan Islam yang rahmatan lil-alamin. Kebersamaan antarlembaga Muhammadiyah ini menjadi fondasi kuat bagi gerakan Islam yang inklusif dan progresif.
Menghadapi dinamika zaman, dakwah tidak hanya memerlukan substansi yang kuat, tetapi juga kemasan yang tepat untuk mencapai target audiens. Oleh karena itu, strategi dakwah yang melibatkan dunia maya dengan pendekatan kultural menjadi langkah yang strategis. Dalam era digital ini, pesan-pesan Islam perlu disampaikan dengan cara yang relevan dan menarik, tanpa kehilangan substansi dan esensi ajaran agama.
Rakerwil Majelis Tabligh PWM Jateng ke-2 bukan hanya menjadi ajang diskusi dan pembahasan, tetapi juga momentum untuk bersatu dalam semangat dakwah. Langkah-langkah konkret seperti penguatan kerjasama antara Majelis Tabligh dan PDM serta integrasi pendekatan kultural dalam dakwah menjadi bagian integral dari rencana aksi ke depan.
Di tengah kompleksitas tantangan zaman, Rakerwil ini menjadi tonggak penting bagi pengembangan dakwah di Jawa Tengah. Semangat kebersamaan dan kesatuan menjadi modal utama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menyebarkan Islam sebagai rahmatan lil-alamin. Dengan terus menggali potensi dan mengadaptasi diri dalam dinamika zaman, Majelis Tabligh PWM Jateng bersama-sama dengan PDM dan seluruh elemen Muhammadiyah diharapkan mampu menjadi pionir dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.