Implementasi Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah Ranting Blimbingrejo Jepara
“Cabang terus Berkembang Ranting itu Penting Masjid Makmur Memakmurkan” merupakan jargon Lembaga Pembinaan Cabang Ranting (LPCR). Dalam beberapa petikan sambutan dalam pembekalan pimpinan persyarikatan Muhammadiyah sering terdengar bahwa Pimpinan Pusat tidak akan bisa berkarya jika tidak ada peran Pimpinan Wilayah, Pimpinan Wilayah tidak bisa berperan lebih jika tidak ada dukungan Pimpinan Daerah begitu pula Pimpinan Daerah tidak bisa bergerak ketika tidak melibatkan Pimpinan Cabang, sampailah pada gerakan Pimpinan Cabang tidak akan berdampak manfaat secara luas kecuali peran Pimpinan Ranting. Sehingga dalam persyarikatan Muhammadiyah peran Ranting menjadi ujung tombak dalam menggerakkan roda persyarikatan meskipun pimpinannya tidak dikenal secara luas tetapi kinerjanya terasa nyata.
Salah satu yang merasa Ranting itu penting sebagai roda penggerak persyarikatan Muhammadiyah tingkat paling bawah atau sering disebut Muhammadiyah akar rumput yaitu Pimpinan Ranting Muhammadiyah Blimbingrejo berada di PCM Nalumsari Kabupaten Jepara. Jarak Desa Blimbingrejo dengan Kabupaten Jepara mencapai 26 Km sedangkan ke Kabupaten Kudus hanya 10 km.
Gerakan Jama’ah Dakwah Jama’ah yang disingkat dengan GJDJ merupakan program Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah ditanfidzkan pertama kali tahun 1975, dengan perjalanan waktu gerakan dakwah jama’ah belum terlihat wujud nyatanya sampai saat ini. Implementasi GJDJ seringkali terhambat dengan hal-hal yang tekhnis seperti Pergeseran nilai kegotong-royongan keindividualistis, masih adanya pengurus Persyarikatan yang tidak mau melaksanakan gerakan dakwah jama’ah, masih adanya sikap mental acuh tak acuh warga Muhammadiyah akan pelaksanaan cita-cita luhur Muhammadiyah, warga Muhammadiyah belum siap melakukan perubahan dan semua warga Muhammadiyah belum siap ittiba’ Rasul dalam hidup berjama’ah / bermasyarakat.
Hambatan tersebut mungkin pernah dirasakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Blimbingrejo Kecamatan Nalumsari Kabupaten Jepara sampai muncul rasa keprihatinan bersama atas masalah tersebut, maka terbentuknya kelompok pengajian tingkat ranting yang sudah terdapat 9 kelompok pengajian sesuai penuturan Ustadz Edi Purwanto dan Ustadz Sholihul Huda selaku Pemuda Muhammadiyah Ranting bahwa masing-masing kelompok terdiri sekitar 150 – 200 Jama’ah. Adapun kegiatan kajian masing-masing kelompok dikelola oleh Korps Muballigh Muhammadiyah Ranting setempat. Ghirah jama’ah dalam menghidupkan Muhammadiyah Ranting terasa saat semua Jama’ah sengkuyung bersama atau tidak acuh lagi terhadap masalah yang dihadapi serta kekompakan Muhammadiyah dengan Ortom di Ranting (Aisyiyah – Pemuda Muhammadiyah – Nasyiatul Aisyiyah – Ikatan Pelajar Muhammadiyah).
Saat ini menuai hasil dengan berbagai capaian yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Hasil terlihat dapat tampak pada Amal Usaha Muhammadiyah di ranting Blimbingrejo seperti PAUD, TK, SD, SMP Muhammadiyah, Pondok Pesantren, Masjid sebagai Pusat Jama’ah dan terbaru membangun Gedung Dakwah Muhammadiyah senilai Milyaran dibangun warga Muhammadiyah guna kemaslahatan bersama.
Warga Muhammadiyah merasa memiliki persyarikatan yang menebar manfaat dan kemaslahatan didunia sebagai rahmatan lil ‘alamiin serta menghantarkan warganya menuju pintu gerbang syurga jannatun na’iim. Semangat untuk memakmurkan jama’ah serta Pembinaan Jama’ah Dalam upaya mengentaskan kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan peradaban dan kekurangan-kekurangan yang akan muncul sesuai perkembangan zaman. Muhammadiyah ranting harus menyiapkan itu semua.
Kebersamaan stakeholder yang berada di ranting Blimbingrejo terasa saat jama’ah dalam kajian dakwah terlayani dengan baik mulai Tempat Kajian, Parkir Kendaraan, Makan Pagi atau Sarapan dan Pemateri yang dihadirkan sehingga saat Panitia Kajian Ahad Pagi dari Unsur Pemuda Muhammadiyah menyiapkan 1.500 bungkus nasi habis di nikmati jama’ah. Sumber dana dari mana? dan dimanfaat untuk siapa ? itu lah yang penulis tanyakan. Ustadz Abdul Muhlis selaku ketua Pemuda Muhammadiyah Ranting Blimbingrejo menjawab Santapan Makan Pagi atau Sarapan terjadwal sesuai giliran kelompok pengajian dan dinikmati oleh semua jama’ah… Maasya Allah itu gerakan yang Allah swt atur sedemikian rupa. Ciri sebuah tempat itu ada Muhammadiyah atau tidak sangat gampang. Kata Pak AR Fahruddin salah satu Ketua PP Muhammadiyah : “Jika disitu ada pengajian maka disitu ada Muhammadiyah”.
Akhir yang kami sampaikan bahwa implementasi GJDJ bukan menunggu ranting tersebut dipimpin oleh siapa? dan assetnya berapa ? akan tetapi kebersamaan dan kekompakan menghilangkan sikap acuh tak acuh atas permasalahan yang muncul di ranting. Hasil yang diharapkan bukan pujian-pujian dan sanjungan, akan tetapi yang diharapkan hanya ridho Allah swt agar tetap melimpahkan keberkahan dari usaha sesepuh Muhammadiyah bisa dirasakan generasi yang melanjutkan.
Islam Agamaku, Muhammadiyah gerakanku, Ranting Usahaku untuk menggerakkan Muhammadiyah menggapai Qoryah Thoyyibah wa Robbun Ghofuur.
Penulis : Khaerul Anwar, S.HI., M.SI.