Berbagi Peran Dalam Dakwah

Ada seekor singa yang sedang tertidur nyenyak di tengah hutan. Tiba” ada seekor tikus berjalan di atas kepalanya. Singa pun terbangun dan marah lalu menangkap tikus untuk membunuh dan memakanya. Tikus pun menangis dan berteriak memohon untuk dilepaskan. Sampai” singa tergetar hatinya dan merasa kasihan lalu melepaskan tikus dan membiarkanya pergi. Lalu pada suatu hari singa yang sedang berjalan jalan di tengan hutan terjebak perangkap yang dipasang para pemburu. Singa pun berteriak keras dan meminta tolong pada penghuni hutan agar ada yang menolongnya. Hingga suara singa terdengar oleh tikus. Tikus pun segera berlari untuk membantunya. Ketika sampai di tempat singa terjebak tikus berkata kepada singa
” Jangan takut aku akan membantumu ”
Tikus pun mulai menggigit tali yang menjerat singa sehingga singa bisa terlepas dari jeratan tali yang menjeratnya.
Lalu singa berkata
” Terimakasih banyak aku tak menyangka hewan kecil dan lemah sepertimu bisa melakukan apa yang tak bisa aku lakukan”
Tikus pun menjawab ”
“لا تحتقر من دونك فلكل شيء مزية ”
“Jangan meremehkan orang yang di bawahmu karena segala sesuatu punya nilai ”
Cerita ini diambil dari buku ” al qiroatu ar rosyidah juz 1 karangan abdul fatah sobri dan ali umar. Buku yang lazim diajarkan terutama di pesantren-pesantren modern untuk menambah kosa kata bahasa arab melalu cerita-cerita penuh hikmah.
kisah diatas menggambarkan singa yang hebat dan mempunyai gigi dan cakar-cakar tajam yang mampu merobek daging hewan di hutan ternyata tidak mampu melepaskan diri dari jeratan tali. Cakar dan giginya tidak bisa digunakan untuk merobek dan membuat tali yang menjeratnya terputus. Ternyata tikus yang dianggap hewan lemah dan kecil mampu membantu singa lepas dari jeratan tali yang menjeratnya.
Maka saudaraku benar kata tikus dalam cerita di atas. Jangan meremahkan orang lain karena masing-masing punya kelebihan dan peranan dalam bidangnya untuk kebaikan tentunya. Maka dalam jalan dakwah pun demikian. Ada yang berperan dalam menyampaikan ilmunya. Ada yang berperan menyiapkan tempatnya. Bahkan bisa jadi yang paling banyak berperan dalam jalan dakwah adalah para marbot-marbot masjid yang menyiapkan tempat yang bersih untuk ngaji para jamaah.
Maka sudah sepantasnya masing-masing dari kita berperan aktif sesuai kemampuan dan kapasitas kita untuk jalan dakwah dan kebaikan. Berdakwah tidak hanya melalu mimbar. Bahkan minbar hanya sebagian kecil dari sarana dakwah. Guru misalnya mereka berdakwah melalui pendidikan dengan cara mengajar dan mendidik para siswa di sekolah dengan pengorbanan yang luar biasa. Tapi tantangan juga begitu besarnya. Masing” dari kita tentu punya peran. Maka setiap kita agar memaksimalkan peran yang kita miliki untuk mewujudkan ungkapan
نحن دعات قبل كل شيء
gunakan peran dan kemampuan yang kita miliki untuk berdakwah tanpa memandang remeh orang lain.
Perbannyak kolaborasi agar jalan dakwah yang terjal ini bisa kita lalui bersama
Ari Alfatih
Sekretari majlis tabligh PDM Kota Pekalongan
Ahad 20 Agustus 2023/ 2 Safar 1444H