Majelis Tabligh PWM Jateng Bersama Warga PCM Welahan
Sabtu, 22 Juli 2023 Majelis Tabligh PWM Jateng berkunjung dan bersilaturahmi dengan PDM Jepara. Ada 15 titik yang didatangi salah satunya adalah PCM Welahan yang dilaksanakan pada pukul 20.00 WIB
Mengangkat materi Amalan yang Efektif dihubungkan perjuangan KH. Ahmad Dahlan Ust. Galuh Andi Luxmana selaku anggota yang di utus kesana menyampaikan dengan penuh haru.
Pasalnya berdirinya Muhammadiyah di Welahan tersebut memiliki kisah yang cukup miris karena berdiri dilingkungan yang kurang mendukung berdirinya Muhammadiyah. Bahkan diceritakan saat perjalanan ke lokasi oleh pimpinan PCM, pendirian Muhammadiyah diwelahan dihujani teror seperti pelemparan batu, mercon menggangu saat kajian, dan lain aebagainya. Sempat suatu kali diacara pengajian Ustadz yang mengisi di geruduk yang kemudian dilarikan menghindari amikan masa kedalam truk.
Kejadian tersebut masih dirasakan oleh warga muhammadiya disaat akan memperpanjang surat ijin operasional TK yang dihambat oleh petinggi-petinggi kecamatan welahan, yang dengan kesulitan tersebut kemudian PCM berinisiatif mengadukan ke Bupati dan kemudian dengan ijin Allah ijin operasionalpun dapat diperoleh.
Menyampaikan pesan hadits yang berbunyi:
إِذَا مَاتَ ابنُ آدم انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أو عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya:
“Apabila seorang manusia meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, atau ilmu yang diambil manfaatnya, atau anak saleh yang mendoakannya”. (HR. Muslim no.1631 ).
Disampaikan bahwa sebagai hamba Allah sekiranya setiap hal yang dilakukan dilandasi dengan mempertimbangkan perkara akhirat.
Amalan yang efektif pertama adalah memperbanyak sedekah, karena banyak manfaat yg didapatkan dari sedekah. Muhammadiyah inipun tanpa peran ahli sedekah tidak akan bertahan dan berdiri pusat pelayanan muhamamdiyah dimana-mana yang hingga hari ini ribuan sekolah, rumahsakit dan panti asuhan.
KH.Ahmad Dahlan mengorbankan hartanya hingga semua dijual hanya demi menghidupi sekolah yang didirikan Muhammadiyah, tanpa pengorbanan total dari beliau saat itu mungkin Muhammadiyah tidak akan bertahan lama karena tidak ada tokoh yang menginspirasi.
Amalan kedua yaitu selalu mengupgrade ilmu dalam arti rajin mengaji ataupun perkara penambah ilmu lainnya, sebagai tanggung jawab menjadi warga muhammadiyah yang memiliki slogan berkemajuan dan wabil khusus umat Rosulullah, umat akhir zaman dengan kewajiban menuntut ilmu hingga akhir hayat.
Diusia 15 tahun KH. Ahmad Dahlan menuntut ilmu ke mekah yang artinya meninggalkan kampung halaman serta keluarga. Dengan penuh kesdaran akan pentingnya ilmu beliau tinggalkan semua dan menuju tempat peraduan. Dan tidak berhenti sampai situ beliau tetap belajar saat awal akan mendirikan Muhammadiyah bahkan tidak ragu dan takut untuk belajar kepada orang belanda.
Amalan ketiga mempersiapkan generasi yang bertagwa, sebagai peninggalan yang baik serta sebagai pertanggung jawaban dalam melestarikan penerus perjuangan Persyarikatan Muhammadiyah dan wabil khusus generasi pembawa misi keislaman.
Kesadaran beliau untuk meninggalkan generasi penerus tersadarkan atas pertanyaan santrinya. Pemuda tersebut mengatakan ” Apakah panjenengan tidak akan mati” hal tersebut yang melatar belakamgi beliau belajar berorganisasi dalam rangka membentuk tim serta membangun sistem yang dapat berjalan meskipun Allah telah memanggil.
Dengan belajar melalui hadits tersebut berharap dapat memperteguh dan mengokohkan langkah perjuangan warga PCM Welahan. Karena bagaimanapun jalan tidak selalu halus tetap ada hambatan yang menghadang akan tetapi kata Allah hanya orang yang sabar yang akan beruntung.
Galuh Andi Luxmana, S.Pd.I