KhutbahKhutbah Jum'at

Khutbah Jumat : Peristiwa Isra’ Mikraj

Oleh : Rijal Wakhid Rizkillah, Lc., M.Ag (Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah)

اَلْحَمْدُ لِلهِ وَاسِعِ الْفَضْلِ وَالْاِحْسَانِ، وَمُضَاعِفِ الْحَسَنَاتِ لِذَوِي الْاِيْمَانِ وَالْاِحْسَانِ، اَلْغَنِيِّ الَّذِيْ لَمِ تَزَلْ سَحَائِبُ جُوْدِهِ تَسِحُّ الْخَيْرَاتِ كُلَّ وَقْتٍ وَأَوَانٍ، العَلِيْمِ الَّذِيْ لَايَخْفَى عَلَيْهِ خَوَاطِرُ الْجَنَانِ، اَلْحَيِّ الْقَيُّوْمِ الَّذِيْ لَاتَغِيْضُ نَفَقَاتُهُ بِمَرِّ الدُّهُوْرِ وَالْأَزْمَانِ، اَلْكَرِيْمِ الَّذِيْ تَأَذَّنَ بِالْمَزِيْدِ لِذَوِي الشُّكْرَانِ. أَحْمَدُهُ حَمْدًا يَفُوْقُ الْعَدَّ وَالْحِسْبَانَ، وَأَشْكُرُهُ شُكْرًا نَنَالُ بِهِ مِنْهُ مَوَاهِبَ الرِّضْوَانِ

 أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ دَائِمُ الْمُلْكِ وَالسُّلْطَانِ، وَمُبْرِزُ كُلِّ مَنْ سِوَاهُ مِنَ الْعَدَمِ اِلَى الْوِجْدَانِ، عَالِمِ الظَّاهِرِ وَمَا انْطَوَى عَلَيْهِ الْجَنَانُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخِيْرَتُهُ مِنْ نَوْعِ الْاِنْسَانِ، نَبِيٌّ رَفَعَ اللهُ بِهِ الْحَقَّ حَتَّى اتَّضَحَ وَاسْتَبَانَ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الصِّدْقِ وَالْاِحْسَانِ.

 أَمَّا بَعْدُ، أَيُّهَا الْاِخْوَانُ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، بِامْتِثَالِ أَوَامِرِهِ وَاجْتِنَابِ نَوَاهِيْهِ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,

 Alhamdulilah, puji syukur kepada Allah swt yang masih berkenan memberikan kita semua keimanan dan ketakwaan dalam hati, sehingga bisa terus istiqamah dalam menunaikan ibadah shalat Jumat. Shalawat dan salam semoga terus mengalir kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw yang telah sukses dalam menyebarkan Islam dengan penuh rahmat dan kasih sayang.

Selanjutnya, khatib berwasiat kepada diri khatib sendiri, keluarga, dan semua jamaah yang hadir pada pelaksanaan shalat Jumat ini, untuk terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah swt, dengan memperbanyak ibadah dan kebajikan, serta menjauhi semua larangan-Nya. Sebab, tidak ada bekal yang lebih baik untuk dibawa menuju akhirat selain ketakwaan

Dan tentunya, shalawat serta salam semoga selalu tercurah tak henti-hentinya kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya

Jamaah jumat Rahimakumullah….

Alhamdulillah hari ini kita sudah berada diakhir  bulan rajab, dan sebentar lagi kita juga akan menjumpai bulan yang mulia yaitu bulan ramadhan. Umat Islam dalam kehidupan sehari-hari dalam waktu setahun banyak memperingati hari-hari besar Islam. Kita mengenal Peringatan tahun baru hijriyah di bulan Muharam, peringatan Maulid Nabi saw di bulan rabiul awal, peringatan Nuzulul Qur’an bulan ramadhan  dan sekarang kita berada dalam bulan Rajab, memperingati pula hari besar Islam yaitu Isra Mi’raj yang biasanya diperingati pada tanggal 27 rajab.

Yang perlu kita renungkan apakah makna dari peringatan-peringatan yang kita laksanakan tersebut. Apakah ada pengaruhnya terhadap kehidupan kemanusiaan?

Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata’ala memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wata’ala sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata’ala dalam surat Isra’ ayat 1:

  سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ  

Artinya:  Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsho yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesunygguhnya Dia adalah maha mendengar lagi maha melihat.

Jamaah jumat Rahimakumullah….

Ayat tersebut menjelelaskan bahwa hikmah adanya isra mi’raj adalah Allah hendak memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada nabi. Hal itu sebagaimana dijelaskan oleh Syekh at-Thanthawi dalam kitab tafsirnya, Tafsir al-Wasith lil Qur’anil Karim, halaman 259, untuk menunjukkan betapa mulianya Nabi Muhammad di sisi Tuhannya, sekaligus untuk menambah keyakinannya dalam menyampaikan risalah dan amanahnya.

Tanda-tanda kebesaran Allah itu di antaranya, Rasulullah mampu melihat malaikat Jibril dengan wujudnya yang asli, ia memiliki enam ratus sayap hingga bisa menutup langit. Allah juga memerlihatkan surga, neraka, dan beberapa keajaiban lainnya.

Selain untuk memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah, terdapat hikmah lain yang juga sangat penting untuk kita ketahui bersama, yaitu untuk menenagkan dan membahagiakan Rasulullah dari kesedihan menimpa Beliau.

Kita ketahui sebelum peristiwa isra’ mikraj. Rasulullah mendapatkan ujian yang bertubi2. Diantaranya pada tahun ketujuh orang qurays sepakat tidak menjalin hubungan dengan nabi. Nabi diboikot beserta orang2 mukmin. Bahkan tahun tersebut juga menjadi tahun kesedihan nabi yaitu (ammul huzni). Dimana pamanya Abu tholib yang selalu mendukungnya dalam berdakwah dan menjaganya dari gangguan orang2 qurays wafat.

Dua bulan setelah itu, istri Rasulullah Sayyidah Khadijah, wanita yang sangat membantu perjuangan dakwahnya juga wafat. Dari sinilah undangan isra mi’raj datang dari Allah kepada Rasulullah:

 فَجَائَتْ ضِيَافَةُ الْاِسْرَاءِ وَالْمِعْرَاجِ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ تَكْرِيْمًا مِنَ اللهِ وَتَجْدِيْدًا لِعَزِيْمَتِهِ وَثَبَاتِ

Artinya, “Maka datanglah undangan Isra Mi`raj setelah itu, sebagai penghormatan Allah, sekaligus penyegaran tekad dan keteguhannya.”

Dengan demikian, diantara hikmah dari terjadinya isra mi’raj ini adalah untuk menenangkan dan menguatkan tekad dakwah Rasulullah setelah ujian yang datang silih berganti kepadanya.

Jamaah jumat Rahimakumullah….

Jika melihat surat alisra’ ayat satu , dimulai dengan kalimat subhanalladzi. Dalam ilmu balaghoh disebut kalimat i’jaz yaitu yang redaksinya ringkas isinya padat. Yaitu lafdzu jalalah. Maha suci Allah. Kalimat tasbih Peristiwa ini diawali kalimat tasbih.

Ayat ini sangat istimewa karena menggunakan kalimat tasbih. Seolah ingin mengatakan Maha suci dari segala kekurangan, dari segala kelemahan. Maha suci Allah yang maha besar dan Kuasa.  Karena isra’ mikraj bukan peristiwa biasa tapi peristiwa sangat luar biasa.

Bahkan dalam sebuah hadist betapa besarnya kalimat tasbih ini, rasul pernah bersabda:


 ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ، ﻗﺎﻝ: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ” ﻛﻠﻤﺘﺎﻥ ﺧﻔﻴﻔﺘﺎﻥ ﻋﻠﻰ اﻟﻠﺴﺎﻥ، ﺛﻘﻴﻠﺘﺎﻥ ﻓﻲ اﻟﻤﻴﺰاﻥ، ﺣﺒﻴﺒﺘﺎﻥ ﺇﻟﻰ اﻟﺮﺣﻤﻦ: ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ ﻭﺑﺤﻤﺪﻩ، ﺳﺒﺤﺎﻥ اﻟﻠﻪ اﻟﻌﻈﻴﻢ “


Artinya: Diriwayatkan dari sahabat Abi Hurairah berkata: Nabi bersabda: Dua kalimat yang sangat ringan diucapkan lisan, serta menjadikan beratnya timbangan amal, dan menjadikan tambah dicintai oleh Allah, yaitu subhanallah wa bihamdihi subhanallahi al-‘adzim. (HR. Muslim).

Maka apa yang bisa kita ambil dari kalimat tasbih ini.

Jika kita melihat bahwa ibadah memiliki bebeapa macam.  Pertama, ada yang berat dengan biaya besar, bangun masjid merupakan berat karena terkait tenaga dan biaya yang ckup besar. Begitupula dengan ibadah haji yang memerlukan tenaga juga biaya besar,. Kedua,  ada yang berat tapi modalnya ringan  seperti puasa. Esensi puasa adalah menahan dan mengendalikan hawa nafsu. Maka berat, tapi modalnya ringan. Sahur hukumnya sunnah, yang wajib niat. Ketiga, Ada ibadah yang ringan dan modalnya ringan. Seperti kalimat tayyibah yaitu kalimat2 b aik. Bertemu teman salam, sebelum makan memulai pekerjaan bismillah, melihat sesuatu yang hebatmasyaAllah, terkejut astaghfirullah,  subhanallah, mendapat musibah innalillah.  Ibadah Ini ringan tanpa perlu berwudhu dan pahalanya juga besar. Olehkarena itu kalimat tayyibah yang ringan ini jangan sampai kita tinggalkan. Karena memiliki pahala yang besar disisi Allah.

Jamaah jumat Rahimakumullah….

Apa tujuan dari isra’ mi’raj: dipenghujung ayatnya linuriyahu min ayatina…unutuk kami perlihatkan kepada nabi sebagian kecil dari pada tanda kebearan Allah. Dan untuk disampaikan kepada umatnya untuk sebagai pelajaran.

Misal didalam perjalanan. Rasul melihat orang yang mencakar2 dengan kukunya sendiri ke mukanya tanya jibril itu orang macam apa. Itu orang yang suka memburuk2kan saudaranya sendiri. Al muslimu kalbunyani yasuddu .

Kemudian melihat orang yang dipotong lidahnya, yang suka fitnah, ghosip dll. Trus ada orang yang memikul kayu berat. Tapi trus ditambah..semakin berat semakin ditambah. Itu merupakan orang yg memikul amanah tapi amanah satu belum bisa malah menerima amanah lain. Atau jabatan.

Kemudian ada yang menanam, tumbuh, tanam, tumbuh… dan seterusnya. contoh orang yang suka bersodaqoh, membantu faqir miskin dan selalu seperti itu. Jadi orang yang rajin sadaqoh pada hakikatnya orang yang tidak pernah merugi. Justru milik kita sebenarnya adalah apa yang kita keluarkan dan belanjakan dijalan Allah baik dalam bentuk zakat, sodaqoh, infaq dll.

Jamaah jumat Rahimakumullah….

Diantara tujuan lain adalah menerima perintah sholat. Dari segi menerima saja aja sudah istimewa. Seperti ketika perintah puasa cukup turun ayat. Bayar zakat cukup turun ayat, haji turun ayat. Tapi sholat…nabi Muhammad langsung dipanggil dan diajak dialog oleh Allah SWT. Karena  Kedudukan sholat dalam agama seperti kepala di dalam badan.Dan karena pentingnya sholat Allah langsung memanggil baginda nabi Muhammadi SAW.

Bahkan  … diantara amal yang paling dicintai oleh Allah adalah sholat. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu masud…

عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ – رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ – قَالَ : سَأَلْتُ النَّبِيَّ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ , قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

Dihadist lain juga nabi pernah bersabda :

اَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الصَّلاَةُ فَاِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَاِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ

“Yang pertama akan dihisab terhadap seorang hamba di hari kiamat adalah sholat, jika baik sholatnya maka seluruh amalan akan menjadi baik, dan jika rusak sholatnya maka seluruh amalan akan menjadi rusak.” [HR. Ath-Thobrani dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Ash-Shahihah: 1358

Jamaah jumat rahimakumullah….

Ketika Allah memerintahkan sholat selalu diawali dengan dengan kalimat aqimi assholat, tidak ada ikmali…ifali…. tapi dirikan, bukan kerjakan. Banyak yang mengerjakan sholat tapi tidak mendirikan sholat. Kalau mengerjakan shoolat hanya mengugurkan kewajiban…..banyak habis sholat tapi maksiat dan melakukan dosa.

Apa pengertian mendirikan sholat: yaitu mengerjakan sholat dengan betul cukup syarat dan rukunya, selesai sholat ajaran sholat diterjemahkan diluar sholat. Ada istimror, kontinuitas…

Maasyiral muslimin rahimakumullah…

Mari di akhir bulan Rajab ini kita jadikan peristiwa Isra Mi’raj sebagai media untuk lebih menguatkan keimanan dan ketakwaan kepada hal-hal yang ghaib serta menjadikan shalat sebagai ibadah yang benar-benar bisa membuahkan hasil nyata yang berdampak pada kehidupan diri dan masyarakat sekitar. Upaya ini dilakukan dengan menjaga kuantitas dan kualitas shalat yang kita lakukan. Semoga Allah mengabulkan harapan-harapan kita. Amin

Semoga kita diberi keberkahan di bulan Rajab dan di bulan Sya’ban nanti, dan kita diberi kesempatan untuk dapat bertemu kembali dengan bulan Ramadhan.

Sebagaimana doa rasullullah:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

 Amin…amin yarabbal alamin..

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. 
أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ  فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِه

Demikian khutbah jum’at yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan dengan peristiwa isra’ mikraj ini dapat menambah wawasan keislaman dan keimanan kita kepada Allah serta kita benar-benar mampu mengaktualisasikan diri kita sebagai seorang muslim dengan sikap dan perbuatan yang selalu berbuat baik yang diridhai oleh Allah SWT, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada kita. dan mati kita berupaya untuk menghindari dari perbuatan dan prilaku kerusakan di muka bumi ini, Amin.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

  اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين، اللهم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، اللهم اصلح ولاة أمورنا يا رب العالمين، واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله:

إِنَّ اللَّـهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
فَاذْكُرُوا الله العَظِيْمَ يَذْكُرْكُم، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُم، ولذِكرُ الله أكبَر

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button