KhutbahKhutbah Idul Fitri

Khutbah Idul Fitri : Kemenangan Yang Dijanjikan Allah

Oleh : Rijal Wakhid Rizkillah, Lc., M.Ag (Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah)

اَلْحَمْدُ لِلّهِ، الحمد لله الّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الّذِيْ جَعَلَ فِى السِّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. اَشْهَدُ اَنْ لَا إِلَهَ إِلّا اللهُ وَأَشْهَدُ اَنّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا.

 اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلى مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ ؛ أَمَّا بَعْدُ

قال الله تعالى في القرآن الكريم، هو أصدق القائلين

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسࣲ وَ ٰحِدَةࣲ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالࣰا كَثِیرࣰا وَنِسَاۤءࣰۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِی تَسَاۤءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا }

اللهُ أَكْبَر كَبِيْرًا وَالحَمدُ للهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكرَةً وَأَصِيلا، لا إله اِلا اللهُ ولا نعْبدُ إلا إيّاه، مُخلِصِينَ لَه الدّيْن، وَلَو كَرِهَ الكَافِرُون، وَلَو كَرِهَ المنَافِقُون، وَلَو كَرِهَ المشْرِكوْن، لا إلهَ اِلا اللهَ وَحدَه، صَدَقَ وَعْدَه، وَنَصَرَ عبْدَه، وَأعَزّ جُندَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَه، لا إلهَ اِلَّا الله وَاللهُ أَكْبَر،

الله أَكْبَر … الله أَكْبَر… لا إله إلا الله والله أَكْبَر الله أكبر ولله الحمد

Maasyiral Muslimin jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah

Tiada kalimat lain yang paling layak kita ungkapkan pada kesempatan yang mulia ini, selain kalimat Alhamdulillahirabbil alamin, puja dan puji syukur kepada Allah swt Tuhan semesta alam yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak bisa kita hitung satu persatu.

Di antara nikmat agung itu adalah masih diberinya kita kemampuan untuk menghirup udara dunia sekaligus anugerah umur panjang sehingga kita masih bisa beribadah kepada-Nya serta masih berkesempatan untuk berkumpul bersama orang-orang yang kita cintai di sekeliling kita.

Semua ini adalah nikmat yang agung. Terlebih pada momentum Hari Raya Idul Fitri ini, yang menjadi perayaan kemenangan dan kebahagiaan dimana  umat Islam di seluruh penjuru dunia dengan kumandang takbir, tahlil, dan tahmid yang menyeruak di setiap sudut kehidupan, di masjid, di surau, di lapangan, di jalan, di gunung dan di seluruh atmosfir kehidupan, menggema memenuhi seluruh angkasa raya. -sesungguhnya- adalah wujud kemenangan dan ekspresi rasa syukur kaum muslimin kepada Allah atas keberhasilannya menaklukkan hawa nafsu dan mengembalikan fithrah (kesucian jiwa) melalui serangkaian aktifitas ibadah, amal shaleh dan mujahadah selama satu bulan penuh di bulan suci Ramadan yang baru saja kita lewati.

Allah SWT berfirman :

وَلِتُكۡمِلُوا۟ ٱلۡعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡ وَلَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

“Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu, agar kamu bersyukur (kepada-Nya).” (QS. Al-Baqarah : 185).

الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Ma’asyiral Muslimin jamaah sholat iduf fitri  rahimakumullah

Alhamdulilah, segala puji bagi Allah yang telah menetapkan bulan Ramadhan, atas kemurahan, kasih sayang dan pertolonganNya kita  dapat menundukkan hawa nafsu, membukakan hati kita untuk mengenal Nya untuk menghambakan diri pada Allah,   selalu  mengagungkan Allah menyanjung Allah selama 1 bulan penuh, menahan nafsu lapar, nafsu marah, nafsu malas dan nafsu  pada pasangannya.

Dan atas nikmatnya, kita bisa menjumpai idul fitri dengan  penuh rasa gembira dan bahagia.

Setelah 1 bulan penuh jiwa kita, di bersihkan dari hal hal yang mengotori jiwa yang fitroh, 

Fitroh manusia adalah manusia sebagai hamba, mahluk, ciptaan Allah yang semestinya patuh pada sang Kholik,  sebagai seorang mahluk yang diciptkan Allah, yang mesti selalu beribadah  kepada  Allah.

وَمَآ أُمِرُوٓا۟ إِلَّا لِيَعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ حُنَفَآءَ وَيُقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤْتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ ٱلْقَيِّمَةِ

Padahal mereka hanya diperintah menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus (benar)

Dan dengan Ramadhan Allah memuliakan siapa saja diantara hamba-hamba-Nya yang bertaqwa kepada-Nya.  Seperti Allah Memberi kemenangan ulat  yang berpuasa dengan menjadi kupu kupu yang indah, dan Ayam yang berpuasa saat mengeram, maka bulan Ramadhan bisa dimaknai bulan Kemenangan. Menjadikan Orang yang beriman menjadi orang yang bertakwa.

الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد                

Ma’asyiral Muslimin jamaah sholat iduf fitri  rahimakumullah

Bulan Ramadhan Bulan Kemenangan , allah menjajikan kemenangan dan akan memberikan kemengan pada siapa saja yang memperjuangkan.

Kemenangan yang Allah janjikan bagi hamba hambanya ada pada 4 hal:

  1. Kemenangan bagi hambanya yang beriman dan beramal sholeh
  2. Kemanangan bagi yang beriman pada Rosulullah
  3. Kemenangan pada Dinul Islam
  4. Kemenangan pada yang beramal makruf nahi munkar

Banyak manusia yang mengartikan kemenangan hanya terbatas kepada masalah-masalah fisik, materi dan hal-hal duniawi. Menjadi orang kaya adalah kemenangan, menjadi penjabat tinggi adalah kemenangan, memiliki gelar akademik yang panjang juga kemenangan. Akan tetapi dalam pandangan Allah, itu semua tidak ada artinya tanpa taqwa.  Kekayaan, jabatan, dan gelar serta popularitas itu hanya akan memberikan makna bagi pemiliknya jika ia dilandasi dengan ketaqwaan.

  1. Kemenangan bagi hambanya yang beriman dan beramal sholeh

Allah berfirman dalam QS Attaubah 72

وَعَدَ اللّٰهُ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا وَمَسٰكِنَ طَيِّبَةً فِيْ جَنّٰتِ عَدْنٍ ۗوَرِضْوَانٌ مِّنَ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ ࣖ

Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan (mendapat) tempat yang baik di surga ‘Adn. Dan keridaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung. (QS At-Taubah [9]: 72).

Ayat tersebut jelas menerangkan jika kemenangan orang yang beriman, jauh melebihi kemengan apapun yang ada didunia ini seperti (piala dunia, thomas cup) ataupun kemenangan lainya. Karena kemenangan di dunia bersifat sementara, sedangkan kemenangan di akhirat adalah abadi. terlebih bila kemengan itu bersama dengan  anak-istri  kita, orang tua kita, dan saudara saudara kita, sunguh kenikmatan yang sangat luar biasa dapat ditempatkan di syurga Allah SWT.

Dan sunnguh orang yang beriman dan beramal sholeh Ketika dibangkitkan diyaumul baat Ketika milyaran manusia dalam kondisi  ketakutan  , orang orang yang beriman dalam kondisi yang berseri seri tidak ada ketakutan atas mereka dan mereka tidak bersedih.

Sebagaimana firman Allah:

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتَوُا الزَّكٰوةَ لَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ

Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. QS Albaqarah 277

Mendapat Ampunan dibulan Ramadhan juga satu kemenangan besar bagi orang yang beriman .Abu Hurairoh bercerita, bahwa rosulullah saat baru naik mimbar mengucapkan Aamiin,

Aamiin, aamiin, Abu hurairoh bertanya ada apa ya rosul,     tadi Jibril menyampaiakan,

Dalam sebuah hadist rasul SAW bersabda:

وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ

Dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya kemudian keluar sebelum ia mendapatkan ampunan,

Maka sebenarnya termasuk orang yang merugi apabila dosa2 belum dimaafkan. padahal bulan ramadhan merupakan bulan ampunan, bulan rahmat,bulan berkah dan pintu langit dibuka lebar

الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Ma’asyiral Muslimin jamaah sholat iduf fitri  rahimakumullah

Kemenangan Mengimani pada Rasulullah SAW baik di zaman Rosulullah maupun sesudahnya.

Allah memberikan kemenangan yang besar bagi orang orang yang mengikuti perjuangan bersama Rosulullah dan orang orang setelahnya yang mencintai beliau.

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung. (QS. At-Taubah [9]: 100).

Ayat ini turun pada tahun 6 H. berkaitan dengan perjanjian Hudaibiyyah, yang berisi kesepakatan gencatan senjata antara muslimin dengan musyrikin Quraisy, yang kemudian menunda umroh hingga tahun depan. Atas perjanjian ini kaum muslimin awalnya merasa kecewa karena merasa  kesepekatan tersebut, tidak menguntungkan umat muslim karena para shabat memiliki pasukan untuk melawan, namun kepatuhan mereka terhadap rosulullah  tidaklah sia sia. Dan kemudian Allah menampakkan kemenangan demi kemenangan yang diraih oleh muslimin, termasuk berbondong-bondongnya orang masuk Islam.

Kepatuhan para sahabat kepada Rosullah dan juga kepatuhan orang orang yang mengikuti Rasullah sesudah Rosul  menjadi suatu kemenangan yang teramat besar.

Pada yaumul baats , Rasulullah SAW akan segera mengenali  siapa saja orang patuh mengikuti sunah sunahnya dan akan mnyambutnya kelak diakhirat :

مَا مِنْ أُمَّتِي مِنْ أَحَدٍ إِلَّا وَأَنَا أَعْرِفُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ “، فَقَالَ لَهُ رَجُلٌ: وَكَيْفَ تَعْرِفُهُمْ يَا رَسُولَ اللهِ فِي كَثْرَةِ الْخَلَائِقِ؟،

“Tidak ada seorangpun dari umat ku, kecuali aku mengenalnya nanti pada hari Kiamat.” Para sahabat bertanya, “Bagaimana engkau mengenal mereka wahai Rasulullah, mereka berada di antara banyak makhluk?”

 قَالَ: ” أَرَأَيْتَ لَوْ دَخَلْتَ صُبْرَةً فِيهَا خَيْلٌ دُهْمٌ بُهْمٌ، وَفِيهَا فَرَسٌ أَغَرُّ مُحَجَّلٌ، أَمَا كُنْتَ تَعْرِفُهُ مِنْهَا؟ “، قَالَ: بَلَى، قَالَ: ” فَإِنَّ أُمَّتِي يَوْمَئِذٍ غُرٌّ مِنْ السُّجُودِ، مُحَجَّلُونَ مِنْ الْوُضُوءِ

Lalu beliau menjawab, “Bagaimana pendapatmu jika engkau masuk dalam shirath” di dalamnya terdapat kumpulan kuda berwarna hitam, dan dalam kumpulan itu terdapat seekor kuda yang memiliki ghurrah (wama putih cerah di dahinya) dan muhajjal (berkaki putih), bukankah kamu dapat mengenalinya?” Sahabat itu menjawab, “Ya”.

lalu beliau bersabda, “Sungguh, umatku pada hari itu mempunyai wajah yang putih karena sujud, serta anggota badan yang putih karena wudhu.'” (HR Ahmad)

Menjadi Ikhwan pengikut Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam di akhir zaman ini, yaitu  dengan mengikuti petunjuk beliau Shallallahu’alahi Wasallam, dengan mengerjakan segala perintah dan menjauhi semua larangan beliau Shallallahu’alahi Wasallam, serta membenarkan semua yang beliau sampaikan kepada kita dan juga meneladai akhlaknya.

الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Ma’asyiral Muslimin jamaah sholat iduf fitri  rahimakumullah

  • Kemenangan Dinnul Islam (agama Islam)

Kita ketahui nahwa Ramadhan adalah bulan  perjuangan meraih kemenangan  , yaitu perjuangan untuk menjadi hamba Allah. pada 1442 tahun yang lalu bagaimana Rosulullah memimpin Perang Badar Kubro 303 umat muslim  berhasil mengalahkan 1000 kaum kafir pada bulan Ramadhan yaitu di tahun 2 H.  Dan puncaknya yaitu ketika Fathul Makkah tahun 630 M tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah sedikit pun. Dan ini adalah kemenangan yang dijanjikan Allah SWT

Dalam surat an nasr Allah berfirman:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللّٰهِ وَالْفَتْحُۙ وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُوْنَ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اَفْوَاجًاۙ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Penerima Tobat.

  •  kemenangan pada yang beramar  Makruf Nahi Mungkar.

Dizaman sekarang perjuangan  semakin meluas, diantaranya perjuangan melawan hedonism, Materialisme penindasan hak manusia, penindasan ekonomi, perjuangan terhadap perilaku menyimpang, LGBT semua itu adalah Ibadah ghairu mahdlah secara horizontal; termasuk ibadah lainya seperti sedekah, peduli sesama, tidak bersengketa hanya karena beda pendapat, tidak saling menjelekkan hanya karena ambisi duniawi, dan senantiasa berusaha membangun kehidupan berjama’ah bersama Imaamul Muslimin serta meningkatnya ukhuwwah dan solidaritas sesama muslim, sehingga pantas mendapat predikat sebagai umat yang terbaik (khairu ummah),


وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

 Artinya: Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. 104 al Imran

Allah benar-benar menjanjikan keberuntungan bagi umat yang menyeru kebaikan dan mencegah mungkar.

Dalam hal ini, Gerakan Dakwah Muhammadiyah mengambil perannya melalui 3 pilar, Pendidikan Umat, Kesehatan Umat dan kesejahteraan Umat. itu semua harus terus diperjuangkan dengan semangat meraih kemengan dan ridho Allah SWT

Demikianlah kemenangan yang harus diperjuangkan selepas Ramadhan, karena Allah menjajikan kebahagian dan keberuntungan yang kekal . aamiin.. YA Rabbal alamin.

الله أكبر، الله أكبر ولله الحمد

Ma’asyiral Muslimin jamaah sholat iduf fitri  rahimakumullah

Untuk mengakhiri khutbah ini, marilah sejenak kita tundukkan kepala dan pusatkan hati nurani hanya kepada Allah, tanamkan rasa tawadlu, hilangkan segala bentuk kesombongan dan keangkuhan untuk bersimpuh dan berdo’a kepada-Nya.

Khutbah kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِه

Yaa Allah, Dzat Yang Maha Perkasa, lagi Maha Bijaksana, Andaikan ini adalah Idul Fitri yang terakhir untuk kami, maka jadikanlah kami sebagai husnul khatimah. Masukanlah kami kepada golongan hamba-hamba-Mu yang shalih, Ridlailah kami, ampuni segala dosa dan kesalahan kami. Masukanlah kami sebagai hamba- hambaMu yang bersyukur.

فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَاتَّقُوْهُ، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلٰى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

  اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الحَاجَات

 اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَوَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

اللهم تقبل أعمالنا يا رب العالمين، اللهم وتب علينا إنك أنت التواب الرحيم، اللهم اصلح ولاة أمورنا يا رب العالمين، واجعلنا من التوابين واجعلنا من المتطهرين

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عباد الله: ﴿ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾].

                                                                            اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، وللهِ الحمدُ

Taqabbalallahu Minna Waminkum Taqabbal Yaa Kariim….

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuhu

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button