Khutbah Jum'at

Khutbah Jum’at : Terjebak Rutinitas Ceremonial

Oleh : Pujiono,S.Si.,MM (Anggota Majelis Tabligh PWM Jateng)

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِي اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ؛

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Syukur alhamdzulillah kita pada hari ini bisa datang untuk menjalankan perintah Allah selaku orang mukmin yang wajib hukumnya untuk melaksanakan shalat jumat.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Waktu berlalu begitu cepat, tak ada yang mampu menghentikannya. Tak terasa kita sudah 1 syawal 1444 H. Artinya  

Umur kita bertambah, berarti jatah hidup kita didunia berkurang. Namun sadarkah akan hal ini wahai jamaah yang dirahmati Allah SWT ?

Terlebih bagi aktifis organisasi pergantian tahun tentunya merupakan tanda, pertanda telah berlalunya amanah, atau babak baru dimulainya amanah. masih terbayang diingatkan kita  ketika berdebat saat musyawarah, adu argumentasi dengan peserta yang lain namun setelah Goal ide, sekarang hanya jadi tumpukan program yang sama sekali tak terealisasikan. Apakah ini tidak mendzolimi diri dan organisasi?

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Banyak ormas bahkan organisasi politik ramainya saat musim muscab, musda, muswil atau muktamar, namun setelah itu tidur, maka inilah yang kemudian bisa kami sebut dengan terjebak pada rutinitas ceremonial tahunan. Kita sadar dengan mudah mengatakan bahwa hari esok harus lebih baik, tahun depan harus lebih meningkat, namun kadang ini hanya retorika belaka, untuk itun agar hal ini tak terulang menimpa kita tentunya pergantian tahun hendaklah bisa dijadiakan moment :

Pertama, Sarana muhasabah, mawas diri sejauh mana ibadah dan kegiatan kita. Menghisap diri sebelum kita dihisab di hari Hisab yang sesungguhnya. QS Al-Isro’ ayat 14 :

Artinya   “Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu Ini sebagai penghisab terhadapmu”.

Dari ayat diatas jelas bahwa kita dituntut selalu mawas diri, dan semua guna menuju kearah yang lebih baik.        Dan setiap item dari langkah diri dan organisasi dicermati, sehingga kekurangan yang ada bisa ditembel ditahun yang akan datang.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Kedua, Sarana perencanaan strategis, diantara kelemahan umat kita adalah pengelolaan dakwah yang masih asal jalan, kadang hanya menjalankan rutinitas yang telah ada. Sehingga tak aneh bila jamaahpun jenuh, sehingga mencari kelompok yang lebih ”jamani” menurutnya. Maka konstektualisasi strategi dan media dakwah diperlukan. Dan hal ini diperlukan perencanaan yang tersusun rapi, bukankah kita sering mendengar ayat ini  As-shaff ayat 4:

Artinya ”   Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Dari ayat diatas jelas bahwa kita dituntut untuk berjuang berdakwah dengan cara menagemen yang tersusun  rapi, bukan hanya asal-asalan. Jika kita tak ingin tertinggal dengan yang lain. Dengan perencanaan program yang strategis tentunya dapat memprioritaskan agenda terdekat yang lebih penting. Selain itu pilihan media dan strategi sangat konstektual seperti apa yang dimaui jamaah, maka setiap penggerak harus peka terhadap perubahan jaman. Dan jelas bila kebaikan ini hanya asal jalan, maka jangan heran bila kita dikalahkan oleh kejahatan yang termanegemen rapi.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Ketiga, Sarana tajdid (pembaharuan), ditahun baru hendaklah bisa dijadikan moment perubahan semangat, dinamisasi atau reformasi (al-Islah) yaitu peningkatan, pengembangan. sebab secara bahasa, kata tajdid  berarti pembaruan. tajdid merupakan proses menjadikan sesuatu yang terlihat usang untuk dijadikan baru kembali. Ia merupakan upaya untuk menghadirkan kembali sesuatu yang sebelumnya telah ada untuk diperbaiki dan disempurnakan. Pembaharuan itu keniscayaan. Umat islam tak boleh alergi dengan pembaharuan. Pembaharuan model, metode, strategi dakwah atau bahkan program-program dapat dilakukan, hal ini supaya dakwah lebih menyasar. Dalam quran dapat kita jumpai kata Tajdid atau mujadid atau kata yang se akar dapat kita temui seperti di   As-saba ayat 7

Artinya ”   Dan orang-orang kafir Berkata (kepada teman-temannya). “Maukah kamu kami tunjukkan kepadamu seorang laki-laki yang memberitakan kepadamu bahwa apabila badanmu Telah hancur sehancur-hancurnya, Sesungguhnya kamu benar-benar (akan dibangkitkan kembali) dalam ciptaan yang baru?

Yang dimaksud dengan seorang laki-laki oleh orang-orang kafir itu ialah nabi Muhammad s.a.w., sebagai penghinaan mereka terhadapnya.

Sedangkan Nabi Agung Muhammad SAW Saw Bersabda “sesungguhnya Allah mengutus Umat Ini Pada tiap Penghujung seratus tahun akan muncul orang yang memperbaharui Agamnya. (Sunan Abu Daud).

Sinyalemen hadist nabi tersebut, menandakan bahwa kita dituntut untuk selalu berfikir dan tak berhenti belajar dalam mengembangkan wawasan keislaman. Dan yang namanya perubahan, reformasi, dinamisisasi adalah hal yang lumrah dan ditahun baru ini bisa untuk menuju kearah sana.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Keempat, Bercita-cita (  التَّمَنِّيَة )  Umat Islam harus mempunyai target atau cita-cita, ditahun baru ini tentunya bisa dijadikan pijakan harapan dan untuk meraih target tersebut. kita sebagai manusia haruslah memiliki  azzam ( keinginan ) yang kuat ditahun yang akan datang lebih baik secara kualitas maupun kuantitas keimanan kita, terkait dengan Al-hasyr 18

Artinya “   Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah!

Jangan sampai kita sebagai makhuk yang berfikir terjebak dalam  rutinitas yang hampa/ kosong Tanpa isi yang hanya kadang ceremonial belaka entah itu harian, mingguan atau lima tahunan. Kita harus ada keinginan kuat untuk maju dan gerakan menuju perbaikan kualitas maupun kuantitas.

Manusia yang bisa mengambill hikmah dari perjalanan hidupnya akan menuai kesuksesan, namun bila melewati waktu tanpa ada pembelajaran yang diambil maka dia akan dilibas oleh waktu. semoga kita termasuk orang yang beruntung.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.

Khutbah Kedua dan doa

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهَ وَسَلَّمْ تَسْلِمًا. أَمَّا بَعْدُ:

إِنَّ اللهَ وَمَلآَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِي يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُواْ صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمَا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِدٌ مَجِيْدٌ.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُونَا بِالإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفُ رَّحِيْمٌ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَاْرحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا. رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button